LSM Fiktif


LSM Fiktif , tentunya kawan-kawan semua sering mendengar ataupun membaca. tulisan inipun di buat berdasarkan pengalaman seseorang yang mengeluti dunia organisasi.Setiap kisah yang ditulis tentu saja ada konsekuensi logisnya. karena itu nama tempat akan disamarkan , he he he.Toh saat ini orang tersebut sudah Tobat dan menjalani kehidupan Normal.

Tampak khususyu ketika ia berdoa selepas sholat sunat sesudah sholat magrib. Sebut saja anton ( Nama disamarkan) . Kuperha tikan hampir tiap hari ia berada di masjid magrib, Isya Subuh. Bahkan informasi yang kuperoleh dari jamaah masjid itu hampir sholat 5 waktu stiap hari bahkan untuk sholat shubuh sudah datang jam 3.00 pagi . Sebuah pemandangan yang mengembirakan untuk seorang pemuda yang sudah berbilang tahun dari kehidupan organisasi yang dia geluti. Terbiasa dengan dari satu pejabat ke pejabat lain dari satu cafe le cafe lain bahkan dari satu tempat hiburan ketempat hiburan . Banyak tempat dan pejabat yang dia sudah datangi. Banyak pengalaman yang sudah ia ceritakan kepada seseorang tentu orang yang di ceritakan adalah orang yang bisa dipercaya tentunya.

Bagi anton tidak cukup sulit untuk mencari sumber2 dana dalam pencarian organisasi dan tetu saja pribadi.baik secara organisatoris maupun pribadi. dengan dalih kegiatan dengan berbekal proposal kegiatan serta komunikasi yang meyakinkan serta disertai pengalaman dalam bertemu orang – orang penting maka tak ayal setiap pejabat yang didatangi akan mudah sekali untuk mengeluarkan fulusnya bagi anton .Tetapi kadang nuraninya berkata ini adalah uang rakyat maka tak banyak fulus yang masuk dalam kantong pribadinya tetapi tentu saja untuk kepentingan organisasinya.

Namun dari sebagian kisah ada yang menarik adalaha ketika pencarian dana untuk LSM di sebuah daerah. Pertiga Bulan 150 juta akan turun dari pemerintah setempat . Dan sibuklah ia untuk membuat berkas 2 serta kop surat,stempel serta data2 fiktif tentunya. semuanya di persiapkan dengan matang tentunya . Dan tentunya orang yang mengambil jatah uang tersebut haruslah orang yang dipercaya dan adalah orang dia juga. dan tingal stempel dan tanda tangan saja. setelah itu cair . setiap lsm mendapat jatah 15 juta dan dia membuat LSM tidak tangung tangung 10 lsm . Luar biasa. dan sang penulis tanda tanggan hanya di beri jatah 10% saja dan  tentunya di kurangi lagi  untuk  tips lagi untuknya sebesar 200 ribu per lsm. ehmmmmm

Kumaha Pejabat terkait ……..? apakah anda bekerja hanya untuk kepentingan orang2 tertentu sja?
kalau ada masyarakat salah tentunya andalah yang membuka peluang kesalahan.
Untuk itu bertaubatlah sebelum kiamat datang

Semoga tidak ada lagi LSM fiktif, tapi kan kalo ga ada yang mengajukan, duitnya untuk siapa ya? ya udah berarti bikin lsm lagi donk yang penting uangnya untuk kesejahteraan rakyat dan pemberday


50 respons untuk ‘LSM Fiktif

  1. jadi dia n9aku zam,klu LSMnya ituh fiktif?
    ckckckc….

    diindonesia inih apa seeh yan9 nda bisa dibuat,terlebih untuk men9uapkan daTa dan uan9….

    harus dibawa ke ben9keL hati ne zam 🙂

    Suka

    1. masih banyak lagi seeh kisah2 seperti ini, tapi khawatir kena undang2 ite sebab sudah di ingatkan oleh orang yang kompeten di bidangnya jadi harus hati2 nulisnya. tar di laporin udah gitu masuk tV dah kan kalo udah gini jadi terkenal. males dah jadi terkenal

      Suka

  2. Enggak habis fikir aku, kok bisa yah seseorang itu tega menjual nama rakyat demi sebuah keuntungan pribadi. Ah kiamat itu memang sudah dekat…Alhamdulillah sekarang orang itu sudah taubat yah, syukur lah…

    Suka

  3. yup..karena sistem birokrasi yg ada saat ini memberi peluang untuk itu. sektor swasta pun sering kena tipu lsm/ormas/institusi fiktif semacam itu dan bbrp kali saya berurusan dng mereka.
    biasanya mrk akan datang berombongan, bertampang disangar2kan, klo diajak bicara empat mata akan menolaknya.
    tentunya, trik mereka akan berbeda ketika berhubungan dengan oknum pemerintah…

    Suka

  4. sayangnya pemerintahan belum punya tim Verifikasi untuk LSM-LSM yang mengajukan dana tersebut. Para pejabat pemerintahan juga adem ayem saja dengan isu LSM fiktif ini. Harusnya ada laporan pertanggung jawaban dana yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap LSM fiktif tersebut namun tidak pernah diminta oleh pemerintah.

    Suka

  5. dulunya sempet g percaya..
    tapi 1 tahun belakangan, saat saya mulai mengabdi pada negara,
    hampir tiap hari orang2 dari LSM fiktif datang k kantor…
    yah2 mengancam akan membeberkan skandal d lingkungan kerja kami..
    tapi buntut2nya yah uang juga…..
    what weird LSMs kan…….

    Suka

  6. Hhmm…Pak, sebegitu burukkah LSM itu..??? (padahal saya baru saja tertarik untuk mengabdikan diri dan ilmu ke salah satu LSM yang nantinya tujuannya ya tentu saja Mensejahterakan Masyarakat, bukan yang lain). APakah banyak..?? Apakah masih ada yang baik.???

    Hhuuffff, jadi pikir2 lagi, Hhmm…tapi mungkin ini ketakutan sementara saya saja ya, saya alhamdulillah sudah punya kenalan teman2 dari LSM yang saya kenal orangnya “baik” semoga saya tidak salah menjatuhkan pilihan, dan kalau memang ternyata nanti salah, toh saya bisa pindah ke LSM lain jika mereka bersebarangan pendapat dengan saya.
    Percaya kalau kebenaran dan keadilan itu masih bisa diwujudkan.
    Salam mahasiswa STKS Bandung 🙂

    http://garasiusaha.wordpress.com

    Suka

    1. InsyaALLAH, tentu saja masih ada LSM yg baik Joe. Dunia ini kan tempat manusia-manusia yg berwatak baik dan buruk. Artinya ketika ada oknum maka akan ada pula pelaku kebaikan yg sebenarnya. So, yg terpenting cari informasi yg sejelas2nya, akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.

      Berkunjung ke rumah kakak sebelum subuh:)

      Suka

  7. bikin LSM sinting aja deh biar lebih damai negeri ini hi hi hi
    ntar kalo LSM sintingnya sukses, dengan tim sukses aura kasih, luna maya ma sandra dewi, negeri ini pun akan di sukseskan juga *gak nyambung* he2

    salam sinting forever….

    Suka

  8. LSM fiktif mah hanya cari keuntungan aja, banyak kasus spt di Kampung saya di mana para pejabat Desa bahkan Guru kecil sekalipun di “cekik” oleh mereka yg mngaku LSM fiktif. Yg begni ni harus diberantas, tp juga para pejabatnya jgn sak penake sendiri. Klo pemerintahan serius dgn tidak banyak berbuat dan membuat kebijakan “nyeleneh” saya rasa LSM juga ndak harus ada.

    Suka

  9. akupun punya lsm yang ketuanya aku sendiri, stempel punya , tapi Alhamdulillah sampe saat ini ga dugunakan seeh. lah wong agotanya aku sendiri juga alias ga ada pengurus lainnya. gampang banget dah kalo mau bikin. tapi sepertinya ga cocok dah. ceritanya dulu hampir jadi pengusaha sukses dan bila bener2 sukses. baru aktifin tapi ternyata sampe sekarang . belum kesampaian.

    Suka

  10. Assalaamu’alaikum

    Saya baharu sahaja mahu berziarah ke mari, rupanya sahabat lebih dulu mengunjungi saya, terima kasih atas kunjungan ceria di pagi ini. Mudahan selamat dan didoakan bahagia selalu hendaknya. Tulisan yang semakin mantap dan membuka minda untuk memperlihatkan sesuatu itu dengan lebih mendalam. Salam mesra.

    Suka

  11. aku pernah mendengar dan melihat praktek ini. tidak jauh2, teman dekatku sendiri. kami memang sudah lama tidak bertemu, saling bercerita hingga suatu hari dia sibuk mengurus kerjaannya. Penasaran, saya pun ikut nimbrung, karena saat itu aku belum bekerja.

    LSM Fiktif hal yg baru saat itu, aku kaget dan gak mau ikut lagi.

    Suka

  12. Ada-ada saja cara … untuk mencairkan uang rakyat, para pejabatnya juga merasa sudah membantu “kegiatan” yang mendukungnya.

    Masyarakat/warga di daerah juga harus mulai waspada dengan cara2 seperti di atas, karena berapa banyak anggaran hanya untuk sesuatu yang fiktif dan tidak untuk kepentingan yang lebih besar, dan itu seperti dibiarkan saja oleh para pejabatnya.

    Suka

  13. banyak juga LSM yang tidak fiktif. tapi mencari dana untuk kekayaan pribadi dengan dalih menjalankan program LS<. hampir tidak ada pertanggung jawaban ke publik terutama mereka LSM yang dapat uang dari luar negeri. mereka hanya bertanggung jawab ke lembaga donor saja. alhasil, dizaman sekarang banyak pimpinan LSM kaya mendadak pasca menjalankan program nya bersama pihak asing…..

    Suka

  14. Kalau saja sistemnya berjalan dengan baik, tentu tak akan ada LSM fiktif yang dapat bantuan. Pemberi bantuan, entah pemerintah atau swasta, mestinya melakukan survei ke lapangan, memastikan LSM dan kegiatannya betul-betul riil, bukan fiktif.

    Suka

  15. Duh.. komen apa ya… saya sendiri blom pernah nemu & ngeliat LSM2 fiktif ini.. cuma denger2 kabar burung aja, itu aja gak tau burung siapa.

    Ya mudah2an fungsi kontrol, dan pengawasan di proses pendirian ama pemberian bantuan untuk LSM lebih diperketat.

    Suka

  16. ya kalo mu cari yang salah juga banyak sekali….bukan hanya di ruang lingkup lsm saja,,,,tapi di luar itu banyak sekali yang di luar dugaan kita, contoh saja sekarang dilingkungan pajak sudah terbongkar,,juga. jadi mungkin saja dilingkungan lsm ada pihak-pihak yang tidakmemikirkan masyarakat tapi di luar itu juga masih banyak koq yang benar-benar ikut membantu masyarakat, ya kalo mereka meminta pada pemerintah wajarlah kan memang ada dananya…misalnya bwt bantuan hukumnya…

    Suka

  17. saya bekerja dilingkup LSM sudah hampir 9 tahun. semakin jauh saya masuk ke dalam lingkup manajerial, semakin saya tahu. bahwa untuk beraktivitas, entah itu melakukan kegiatan bagi diri sendiri maupun membantu masyarakat, setiap LSM butuh dana.

    Celakanya kalau dana sudah sulit dicari, maka apapun yang menghasilkan dana akan disikat. Tidak peduli duit dari mana.

    Sekarang ini kalau ada LSM lain mengundang untuk mengikuti acara, apalagi acara yang terkait dengan hal yang konseptual dan tentang nilai-nilai good and clean government saya cenderung apriori duluan.
    alih-alih tertarik, malahan kalau bisa menghindarinya.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke dasir Batalkan balasan