KETIKA MOBIL NASIONAL HARUS MELAWAN RAJA OTOMOTIF ASTRA
Era mobil murah ramah lingkungan pun dimulai, dibuka kran nya oleh wapres boedionoh secara langsung
astra international selaku pemilik agen tunggal pemegang merk (ATPM) hampir semua merk di dunia pun ikut memanfaatkan pasar mobil murah tersebut
mobil murah dikisaran harga 90 jt sd 120 jt an tentu berefek domino pada jumlah kendaraan di jalanan serta kemacetan di ibukota
jokowi pun meradang (sepertinya cuma pencitraan nieh)
boediono memang lebih memilih menghidupkan perusahaan otomotif perusahaan asing yang sudah lama menjadi pemain lama di pasar otomotif nasional dibandingkan harus repot repot buat mobil nasional
tetangga kita malaysia saja punya proton, masa kita dari dulu cuma bisa mimpi doang
dulu mobil timor itu sama saja beli utuh mobil hyundai korea dan bukan mobil nasional
esemka? ah itu juga pakai mesin isuzu, mana bisa diproduksi massal, bisa marah isuzu nanti nya
miris ya gan, nasib mobil nasional kita, cuma bisa dikisaran mimpi doang
mungkin salah pengurusan ini negeri ya gan
semua nya dikendalikan perusahaan berbentuk holding company seperti astra international
astra international yang dulu milik.cendana lewat bob hasan dan sekarang 50,1% saham nya dimiliki jardine cycle & carriage’s
jardine cycle & carriage’s, perusahaan yang berdomisili di singapura, pemilik ATPM mercedez, mitsubishi dan KIA di singapura ini juga ternyata ada saham kepemilikan keluarga soeharto di dalam nya
sementara astra international adalah ATPM merk merek otomotif ternama didunia semisal toyota, daihatsu, nissan, BMW dan peugeot
mereka kuasai hampir 70 persen pangsa pasar otomotif nasional
bagaimana kalau ada mobil nasional
kita bayangkan satu perusahaan nasional vs perusahaan holding keroyokan
jangan lah dibandingkan persaingan nya
tapi mungkin masalah nasionalisme
dan saya rasa astra international takut akan itu
hmmmm
-bang DW-