ANTARA KEKUASAAN, WANITA DAN SETTINGAN KEMATIAN


ANTARA KEKUASAAN, WANITA DAN SETTINGAN KEMATIAN

sambil menemani matahari menemui tempat peraduannya, dan meresapi kelelahan hari ini, perkenankan saya memberikan kisah yang akan menjadi salah satu catatan pemikiran kita tentang bangsa ini

catatan bangsa ini, yang selalu di sembunyikan dalam keusangan sejarah bisu atas kemunafikan dan kedzaliman kekuasaan

belum berapa lama ini, kita disuguhi berita tentang kematian kematian wanita, entah terkait ‘orang berkuasa’ semua nya serba menjadi abu abu dan tidak jelas akhirannya

pembunuhan model sisca yofie dan indikasi nya melibatkan salah satu perwira di kepolisian, atau pembunuhan seorang wanita bernama holly angela di apartemen kalibata yang ternyata istri seorang pegawai BPK yang berujung pada kisah perselingkuhan dan hutang piutang

entah seperti belajar dari sejarah, para murid murid sejarah abu abu mulai ‘pintar’ mempraktekkannya

mempraktekkan ilmu pembunuhan berencana rapi dan tersembunyi hingga melahirkan aktor aktor pembunuh ‘gadungan’ yang telah disetting dan disiapkan

dulu sejarah bermula ketika ken arok membunuh tunggul ametung demi.mendapatkan ken dedes dan kerajaan kediri

ken dedes menjadi pusat cerita dan konflik yang tidak berkesudahan

belajar dari kasus ken dedes, lalu kisah pun berlanjut pada era tahun 80 an, tentang sosok peragawati bernama dietje budiarsih

dietje di bunuh oleh pembunuh yang memiliki kemampuan menembak jitu, namun polisi melakukan settingannya dengan menjadikan pak de alias muhammad siradjudin yang tak lain guru spiritual dietje sebagai pelakunya

pak de terpaksa mengakui pembunuhan karena tak kuat di siksa pihak kepolisian

sementara pembunuh nya dietje tak lain adalah orang paling berkuasa di negeri ini, keluarga cendana

karena salah satu keluarga cendana ‘berselingkuh’ dengan dietje, dan ingin menjadikannya sebagai simpanan

keluarga cendana merasa tidak bisa menerima, dan akhirnya pembunuhan itupun terjadi

dan berlanjut dengan skenario pelaku gadungan ala penegak hukum

pak de pun harus merasakan 20 tahun dipenjara tanpa berhak melakukan perlawanan atas pendzaliman hukum negara kepada nya

belajar dari kasus dietje, kisah pun berlanjut pada kisah rani dan antasari

betapa kejam nya hukum memperlakukan antasari, hanya karena dasar perebutan wanita yang berprofesi caddy golf yaitu rani, terkesan antasari rela membunuh nasrudin dzulkarnaen demi mendapatkan rani demi diri sendiri

hukuman 18 tahun pun harus dirasakan antasari, di antara kebingungannya atas bukti bukti aneh dan cerita yang cenderung di paksakan

sementara rani menjadi aktris karbitan kelas atas, yang manut disetting demi mendukung cerita

kenyataannya sebenarnya adalah semua ini settingan semata karena antasari adalah musuh bersama penguasa dan para koruptor

skenario pembunuhan itu diperlukan untuk membungkam walau dengan jebakan memakai sosok wanita bernama rani

dari kasus rani dan antasari, berlanjut pada kisah yang lain

tentang pembunuhan sisca yofie yang mengindikasikan keterlibatan seorang perwira polisi,

semua nya berakhir pada settingan pelaku dan BAP yang cenderung di paksakan demi menyelamatkan jabatan sang perwira

hmmmm

entah berhubungan atau tidak, kekuasaan akan selalu terkait dengan peran wanita di belakangnya

bisa diartikan pemback up kekuasaan tapi bisa juga menjadi faktor penghancur kekuasaan

tinggal pilih posisi menjadi apa

walaupun kematian yang akan menjadi sebuah pengorbanan dan jawaban

tapi tetap saja wanita pula lah yang menetukan catatan kisah sejarah tentang sebuah kekuasaan

-bang DW-


Tinggalkan komentar