menghunus pedang
dalam kegelapan malam menghunus pedang tuk berjalan mengendap-endap meyusuri hari yang teramat sibuk .Memacu kehendak yang berubah menghabiskan mimpi walau tertolak.Merasakan tertusuk duri tak seperti disayat sembilu. Perih
Menghunus pedang seperti laskar tuk katakan berperang melawan rasa.Walau hilang di telan bumi menghujat untuk katakan dimana mimpi malam ini.Berteriak menghela nafas panjang hanya satu katakan .Berperang .. melawan .berlari menghunus lawan.
Menghunus pedang seperti musuh bersiap mengantar nyawa .Takut menghentak mengelegar jiwa yang terbuncah mengharap kemenangan .Amboi kawan hancur sudah harapan karena kekalahan.hmm sebuah mimpi yang terbengkalai sunyi
terisak dalam kemerdekaan tanpa cinta terjerabut ketika cinta tlah datang mengapa hilang entah kemana.Kawan apakah aku harus menghunus pedang ketika cinta itu hilang di telan bumi.
Sendiri lagi menghentak mimpi ohh aku katakan biarlah KEMERDEKAAN itu seperti sendiri sunyi sepi tak berarti menuju hutan yang lebat ganas dan teramat berbahaya. dan aku tertunduk sambil menghunus pedang sambil merenung dan berfikir .Aku harus kembali kehutan dalam istana megahku biarlah aku meyendiri sehinga putri elok nan jelita datang memangilku. kak lagi ngapain….ga kok cuma nulis puisi .he he he
kereeeeen…
aku suka rangkaian katanya ^^
Mantap!
Merdeka!
(Maaf) izin mengamankan KETIGAX dulu. Boleh, kan?!
ough….
Merdekalah Bangsaku, Merdekalah Negeriku, Merdekalah Indonesia…!
*semoga
Dirgahayu negeriku!, kok pake menghunus pedang sih kak? kan udah bukan zaman perang lagi…Semoga yang terbaik untuk setiap langkahmu…
salam persahabatan, merdeka!!!
ramadhan adalah juga menghunus pedang
berperang melawan rasa malas
berperang melawan hawa nafsu
berperang dengan diri sendiri
salam sukses..
sedj
http://sedjatee.wordpress.com
wah, kenapa harus menghunus pedang sih Mas ? 😛
semoga Allah swt selalu merahmati setiap kebaikan dlm dirimu,Mas, amin
salam
kenapa masuk ke blog ini getarannya beda ya? 🙄