Merencanakan kehidupan


merencanakan kehidupan

Pernah merasa begini-gini saja , atau kehidupan seperti biasa saja tak ada tantangan . Lurus-lurus saja seperti jalan tol. Apakah punya rencana untuk esok hari, pada saat liburan ataupun bulan depan atau tahun depan bisa jadi 10 tahun lagi. Habis dengan rutinitas yang setiap hari yang membosankan. Bisa jadi memang kehidupan sudah sangat mejemukan dan tidak ada rencana lagi atau mlalas berencana. Pusing,stres,
frustasi atau bisa jadi sedang menjadi gila kecil. Entahlah yang menjawab adalah hati nurani kita. Bila suatu waktu kita di hadapkan oleh hal tersebut bagaimana pemecahannya? Jawabnya adalah merencanakan kehidupan…

Seorang kawan memperlihatkan angaplah blueprint kehidupannya. Rencana -rencana yang telah dibuat sampai beberapa tahun yang akan datang. Hmm hebat … Sebagian rencana ternyata sebagian besar urusannya materi terlihat dan terukur ya selagi di bolehkan kenapa tidak. Ketika menjalani rencana yang telah di buat haruslah mempunyai patokan atau standar dari rencana tersebut .terlebih lagi tujuan dari rencana tersebut apa? contoh Bila merencanakan membeli mobil tahun depan berarti tujuannya adalah kemudahan transportasi untuk tahun depan. Selain tujuan dari rencana tersebut maka bertindak dan membangun kemampuan untuk dapat membelinya. Begitu juga dengan kehidupan, bila ternyata kekehidupan mengalami hal yang tidak diinginkan (Baca statis ) maka perlu kembali merencanakan ulang dan merespon apa yang menjadikannya masalah. Apakah karena tidak punya keinginan yang kuat untuk
mencapai rencana rencana yang telah dibuat sebelumnya atau karena berputar-putar saja di kehidupan sehari hari yang tak berubah-ubah. Sehinga merencanakan kehidupan yang akan datang tetap di buat walau tidak dengan sebuah kinginan besar ataupun rencana besar .Dimulai dengan rencana yang kecil.

Membangun tujuan dan bagaimana mewujudkannya .Sikap seperti ini agar terhindar dari angan-angan kosong alias merencanakan saja. Kehidupan kedepan apa yang akan di capai …, lalu berapa lama waktu yang di targetkan 1 bulan, 1tahun atau 10 tahun. dan apa saja yang perlu dilakukan dalam mencapai waktu itu. Apakah kemampuan mampu mencapai target tersebut dan ternyata belom mampu maka membagun kemampuan adalah kata kuncinya. Belajar dan mengambil pelajaran dari orang lain adalah penting. Bila ada kesamaan rencana dengan orang lain dan sudah mampu merealisasikannya maka belajarlah dengannya.Sehinga merencanakan kehidupan yang akan datang bisa di wujudkan

Belajar dari anak – anak itik yang menjalani kehidupannya dengan melihat contoh apa yang dia lihat .Melihat induknya dalam sehari – hari sehinga anak – anak itik itupun besar dengan kehidupan yang meyenangkan bagi itik tersebut. Seperti dalam Qs Ali ‘Imran ayat 31 dikatakan: Katakanlah (wahai muhammad), ” jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah Mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian” .Allah Maha pengampun Lagi maha penyayang. Siapa lagi yang perlu kita contoh selain nabi yang sudah sangat jelas kesuksesan hidupnya mengantarkan beliau sukses sepanjang masa dan sampai kapanpun. Apakah kita mampu merencanakan kehidupan ini dengan sebaik – baiknya bila h ari ini saja kita tidak disiplin , malas dan tidak kreatif. Merunduk dan merenung .


20 respons untuk ‘Merencanakan kehidupan

  1. Selawat dan salam untuk junjunganku, Nabi MUHAMMAD SAW…..

    selalu ada rencana dalam hidup… tentunya harus kita iringi ikhtiar dan do’a..

    selanjutnya mari kita serahkan pada NYA yg maha tau apa yg terbaik untuk kita…..
    Subahanallah.

    Suka

  2. Untuk keberhasilan di dunia dan akhirat memenag perlu rencana Kang, tidak asal jalan atau serba bag big bug, instan saharita… kita bisa mencontoh pola hidup nabi kita Rasululloh Muhammad SAW…

    Suka

  3. Hidup memang bisa kita rencanakan, tetapi kematian akan datang secara tiba-tiba dan dengan cara yang tidak kita duga…

    Merencakan hidup itu sama dengan memberikan peta pada langkah-langkah kaki kita ketika ia melangkah, namun terkadang peta itu jarang sekali dipakai sehingga kasian si kaki harus melangkah dalam kebimbangan dan keraguan, dan bahkan ia merasa perjalanan langkah nya tak berarti dan kosong (duh aku banget nih!). Jika sudah begitu, merefresh peta perjalanan sangat perlu dilakukan agar hidup yang akan dilalui bisa lebih terarah dan bermakna…

    Tapi mungkin merencanakan hidup akan jauh lebih menyenangkan jika ada “belahan jiwa” yang selalu menemani. Dan boleh jadi rasa kosong itu pun disebabkan karena kita hanya berjalan sendiri…

    Suka

Tinggalkan komentar